Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Mak jenthit lolo lo bah
Yen mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Mak jenthit lolo lo bah
Yen mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit
Sluku-sluku bathok, Hidup – tidak boleh dihabiskan
hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa
dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok (kepala) kita perlu
beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya. Kalo diforsir terus
menerus bisa aus, stress, hang, macet daya pikirnya.
Bathoke ela-elo, dengan cara berdzikir (ela-elo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan syaraf neuron di otak “ Ingatlah, hanya mengingat Allah hati menjadi tentram”
(ar-Ra’ad/13:28) “ Sebab itu ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (al-Baqarah/2:152).
(ar-Ra’ad/13:28) “ Sebab itu ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (al-Baqarah/2:152).
Lalu Si Rama menyang Solo, siram (mandilah, bersuci)
menyang (menuju) Solo (Sholat). Lalu bersuci dan dirikanlah sholat.
Saya ingat ada kutipan berbunyi: Jadikanlah sholat itu istirahatmu. Lalu
apa Manfaat Sholat ?
Manfaat shalat apabila kita kaji lebih dalam, sangat luar biasa dan
canggih dibandingkan dengan yoga. Sayang sekali jarang sebagian manusia
mencari apa keistimewaan sholat, apalagi yang mempelajari manajemen yang
terkandung dalam bacaan shalat. Coba kita pikirkan, kenapa manajemen
yang terkandung dalam shalat sangatlah canggih?
Doa Iftitah, yang kita ucapkan lima kali sehari, sebetulnya sama
dengan mission statement kalau kita belajar manajemen strategi. Misi
hidup yang manalagi yang lebih canggih dibandingkan dengan hanya
mendapatkan keridhaan Allah, tidak musyrik dan menjalankan perbuatan
islami?
Al Fatihah, yang diucapkan minimal 17 kali sehari, merupa-kan
objective statement. Tujuan hidup yang mana lagi yang lebih canggih
dibandingkan dengan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan kebaikan
seperti yang diperoleh para nabi dan rasul? Ini baru sebagian kecil dari
manfaat sholat, Masih teramat banyak untuk disebutkan.
Oleh-olehe payung mutho, yang sholat akan
mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita. Kalo Allah
sudah melindungi, tak ada satupun di dunia ini yang kuasa menyakiti
kita, tak satupun. Karena kekuasaan Allah mutlak,(al- Baqarah/2:255) / ayat kursi. Di dalam Ayat lain disebutkan, “
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang
diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak
menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah
menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya
kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal”
(al-maa’idah/5:11). Dan masih banyak keterangan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Mak jenthit lolo lo bah, kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat, “ Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenarnya. Demikianlah yang kamu tidak dapat melarikan diri daripadanya”(Qaaf/50:19).
Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada.
Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.
Yen obah medeni bocah. Saat kematian datang, semua
sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta
dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka
bentuknya menakutkan dan mudharat-nya akan lebih besar. Bahkan dengan
istilah Reinkarnasi pun tidak akan mungkin terjadi. “ Hingga apabila
kematian datang kepada salah satu diantara meraka (orang kafir), dia
berkata,” Ya Tuhanku kembalikanlah aku”(al-Mu’minun/23:99). Permohonan dilanjutkan, “ supaya aku dapat beramal saleh terhadap sesuatu yang kutinggalkan sebelumnya” (al-Mu’minun/23:100). Tetapi Allah memberikan jawaban tegas, “ sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja “ (al-Mu’minun/23:100).
Yen urip golekko dhuwit. Kesempatan terbaik untuk
berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat masih hidup. Pengin kaya,
pengin membantu orang lain, pengin membahagiakan orang tua: sekaranglah
saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa menyumbang bagi tegaknya
agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan
tertutup. Salah satu Hadits menyebutkan, “ Bekerjalah kamu untuk
duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kamu
seakan-akan angkau akan mati besok”.
"Katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam"(al-An’am/6:162).
Semoga Bermanfaat...
Salam dari : |[Fathurrahman Nur Aziz]|
0 comment:
Posting Komentar